Kimia

Rabu, 24 Oktober 2012

Praktikum Fisika Dasar 1

TUGAS AWAL PERCOBAAN I PENGUKURAN DASAR DAN KETIDAKPASTIAN PADA HASIL PENGUKURAN DISUSUN OLEH : NAMA : I PUTU HENDRA BUDI STAMBUK : A 251 12 053 PRODI : PENDIDIKAN KIMIA KELOMPOK : VI (Enam) ASISTEN : LAILATUL FIKRIA RAHMAWATI LABORATURIUM FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO 2012 TUGAS AWAL 1. Cari di literatur bagaimana cara menentukan NST dari : a. Jangka Sorong b. Mikrometer Sekrup c. Neraca Ohaus d. Mistar e. Stopwatch Jawab : a. Jangka Sorong Cara menentukan NST dari jangka sorong, sepuluh skala utama memiliki panjang 1 cm, dengan kata lain jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, dengan kata lain jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm. b. Mikrometer Sekrup Cara menentukan NST dari mikrometer sekrup, jika bidal digerakkan 1 putaran penuh maka poros akan maju/mundur 0,5 mm. karena selubung luar memiliki 50 skala, maka skala terkecil mikrometer skrup adalah 0,5 mm/ 50 = 0,01 mm. c. Neraca Ohaus Neraca ohaus memiliki skala terkecil 0,01 gram. d. Mistar Cara menentukan NST dari mistar, mistar/penggaris memiliki ketelitian 0,5 mm, maka skala terkecil mistar/penggaris adalah dua kali ketelitiannya yaitu 1 mm. e. Stopwatch Cara menentukan NST dari stopwatch adalah setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian sehingga nilai skala terkecilnya adalah 0,1 detik. 2. Apa yang dimaksud dengan ketidakpastian relatif dan ketidakpastian mutlak ? Jawab : Ketidakpastian Relatif Ketidakpastian Relatif adalah ketidakpastian yang dibandingkan dengan hasil pengukuran. Hubungan hasil pengukurun terhadap KTP (ketidakpastian) yaitu: KTP relatif = Δx/x Apabila menggunakan KTP relatif maka hasil pengukuran dilaporkan sebagai X = x ± (KTP relatif x 100%) Ketidakpastian Mutlak Suatu nilai ketidakpastian yang disebabkan karena keterbatasan alat ukur itu sendiri. Pada pengukuran tunggal, ketidakpastian yang umumnya digunakan bernilai setengah dari NST. Untuk suatu besaran X maka ketidakpastian mutlaknya dalam pengukuran tunggal adalah: Δx = ½NST dengan hasil pengukuran dituliskan sebagai X = x ± Δx TURUNKAN RALAT  Ralat terhadap massa jenis balok = =  Ralat terhadap Volume balok = + + = + + = + + = RESUME Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat ukur) yang ditetapkan sebagai satuan. Apa yang diukur ? Yang diukur adalah besaran-besaran dalam fisika, yaitu besaran pokok dan besaran turunan, seperti: panjang, massa, dan waktu. Untuk mengukur besaran-besaran tersebut alat ukur apa yang digunakan ? Alat ukur yang digunakan ada berbagai macam, seperti: mistar (penggaris), meteran, timbangan, jangka sorong, mikrometer sekrup dan lain-lain. Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. Hasil pengukuran merupakan taksiran nilai besaran ukur. Karena hanya merupakan taksiran maka setiap hasil pengukuran selalu mengandung kesalahan. Kesalahan pengukuran (error) adalah perbedaan hasil pengukuran dengan hasil yang di harapkan. Agar kesalahan pengukuran dapat di minimalisir maka perlu diketahui penyebab kesalahan dalam pengukuran. Penyebab kesalahan pengukuran (error) adalah sebagai berikut : 1. Kesalahan pemakaian alat ukur 2. Kekeliruan dalam menyalin data 3. Salah membaca skala 4. Kesalahan pembulatan (round-off error) 5. Salah menentukan tingkat ketelitian Cara mengatasi error adalah sebagai berikut : 1. Mengganti alat ukur 2. Menyalin kembali data 3. Mengulangi membaca skala 4. Memperbaiki kesalahan pembulatan (round-off error) 5. Menentukan kembali tingkat ketelitian Dengan demikian, sebelum mengatasi error, intinya adalah membuat hasil pengukuran tetap berada dalam batas-batas yang dapat diterima (toleransi). Sebelum melakukan toleransi suatu pengukuran, tentukan terlebih dahulu salah mutlak. Sebelum menentukan salah mutlak tentukan terlebih dahulu satuan pengukuran terkecil dari hasil pengukuran Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Suatu pengukuran selalu disertai oleh ketidakpastian. Beberapa penyebab ketidakpastian tersebut antara lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahan kalibrasi, kesalahan titik nol, kesalahan pegas, kesalahan paralaks, fluktuasi parameter pengukuran, dan lingkungan yang mempengaruhi hasil pengukuran, dan karena hal-hal seperti ini pengukuran mengalami gangguan. Dengan demikian sangat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran harus dilaporkan dengan ketidakpastiannya. Ketidakpastian dibedakan menjadi dua, yaitu ketidakpastian mutlak dan relatif. Masing masing ketidakpastian dapat digunakan dalam pengukuran tunggal dan berulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar